Header Ads

Kisruh Sepakbola Nasional, Pestanya Provokator dan Penyusup

Sepakbola Indonesia yang kini terpecah menjadi dua kubu pro PSSI dan pro KPSI, ditenggarai makin panas karena ada pihak-pihak yang sengaja masuk dengan tujuan mencari keuntungan pribadi atas kondisi carut marut sepakbola nasional. Hal tersebut makin terbuka lebar peluangnya, karena kedua tokoh yang ada dibalik dua kubu yang bertikai adalah para konglomerat dan pihak lainnya politikus busuk yang akan menguasai sepakbola untuk politik 2014.

Satu sisi ada pihak yang berperan sebagai provokator di ring-1 (pihak sekitar yang dipercayai oleh kedua kubu). Lihat saja kini banyak pihak yang tiba-tiba mengaku sebagai pihak yang peduli akan sepakbola dan suporter di Indonesia, padahal kalau mau dicari tahu lewat track recordnya tidak ada atau bahkan tidak dikenal.

Provokator disini memang beragam profesi, mulai dari mantan jurnalis, pengusaha, pengangguran, sutradara, jurnalis aktif, mantan aktivis mahasiswa, aktivis LSM sampai dengan suporter yang memang mencari hidup di sepakbola. Lihat saja kini banyak bertebaran forum diskusi yang kalau mau jujur dan diteliti, pasti dipimpin oleh para "tokoh karbitan" yang ada di dua kubu, dan nyaris tak dikenal di kalangan pengurus suporter resmi.

Satu pihak lagi adalah "penyusup pergerakan" yang memang sengaja dimasukkan dalam pergerakan Revolusi PSSI.  Tokoh ini biasanya dibekali dengan amunisi uang yang cukup serta informasi A1 yang mampu menina bobokkan para pejuang, sekaligus mendapat legitimasi sebagai salah satu tokoh pejuang.

Tapi sayang, para pihak yang secara murni berjuang menuju sepakbola yang lebih baik, tidak pernah waspada dan selalu mudah lupa akan kejadian "tragis dan konyol" tersebut.

Penyusup dengan mudahnya kini masuk ke berbagai lembaga, baik di organisasi resmi PSSI, LPIS sampai dengan suporter, dengan tujuan melemahkan dan menghancurkan reputasi pihak yang baik.  Setiap informasi yang diterima dari PSSI, LPIS dan suporter akan digunakan untuk menyerang balik reputasi PSSI yang kurang kokoh pondasinya. Dan hal ini sampai sekarang masih terjadi dan terjadi lagi..

Dalam sepakbola nasional ternyata kejadian seperti ini sering terjadi baik yang dilakukan perorangan atau kelompok. Sampai-sampai  saking banyaknya macam penghianatan, istilah menusuk dari belakang atau teman bermuka dua bisa di bagi kedalam empat tipe berdasarkan tindakan penghianatan yang dilakukannya antara lain:

1. One to one


Penghianatan one to one adalah menggambarkan praktik ‘menikam dari belakang’ atau seorang bermuka dua yang dilakukan seseorang kepada seseorang yang lain. Misalnya menjelekan sahabatnya sendiri, memfitnah teman/sahabatnya sendiri, merebut hak teman/sahabatnya sendiri, mengakui hasil karya orang lain sebagai hasil karyanya, menjatuhkan reputasi teman/sahabatnya sendiri dan sebagainya.

2. One to many

Penghianatan  one to many adalah menggambarkan praktik ‘menusuk dari belakang’ yang dilakukan seseorang kepada sekelompok orang, lembaga, organisasi atau perkumpulan. Contohnya seorang suporter yang menjelekan intansi/lembaga PSSI, LPIS dengan kasar tanpa adanya solusi dan empati, seorang suporter yang menjelek-jelekan teman-teman lamanya pada orang lain atau intansi lain, seorang anggota organisasi yang menyebarkan informasi rahasia kepada pihak lain, seorang anggota organisasi yang mencaci-maki organisasinya dengan pihak lain, dan sebagainya.

3. Many to one


Penghianatan Many to one adalah menggambarkan praktik ‘menikam dari belakang’ yang dilakukan oleh sekelompok orang, bisa lembaga, organisasi atau perkumpulan terhadap seseorang. Misalnya sekumpulan orang-orang licik, picik dan iri yang ada di sebuah lembaga, intansi, perusahaan yang punya niat sama ingin menyingkirkan pemimpinnya dari lembaga tersebut.  Atau sebuah kelompok, yang anggota-anggotanya ingin menyingkirkan ketua umumnya dengan menghalalkan berbagai cara bahkan sampai melanggar hukum pun dilakukanya asal tujuannya tercapai

4. Many to Many

Penghianatan Many to Many adalah menggambarkan praktik ‘menikam dari belakang’ atau sikap bermuka dua yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan kelompok orang yang lain. Misalkan Antar kelompok A dan kelompok B. Di depan sepertinya baik-baik saja, tetapi di belakang itu kelompok B mencaci-maki, menjelek-jelekan, meremehkan, membodoh-bodohkan, bahkan memfitnah kelompok A.


Nah dengan 4 jenis penyusup dan penghianat diatas,  sebaiknya kita para pihak yang menginginkan perubahan sepakbola kearah yang lebih baik, harus lebih waspada dan tidak mudah percaya akan adanya tokoh baru, mudah memberikan stempel "kasar" ke teman seperjuangan hanya karena diprovokasi pihak yang baru dikenal. Dan selanjutnya kalau kita sudah tahu adanya penyusup dan penghiatan, segera lakukan investigasi dan punishment agar semuanya tidak makin memperburuk keadaan.

Semoga arah sepakbola nasional makin membaik.


Penulis
Wahyu Hidayat
@mediasepakbola

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.