Perseman Tak Dapat Dana APBD Manokwari
MANOKWARI - Perseman Manokwari
dipastikan tidak akan mendapat suntikan dana dari APBD Manokwari, Papua
Barat. Pasalnya, DPRD Manokwari sudah menegaskan akan menolak
persetujuan dana bantuan kepada club sepak bola Perseman Manokwari pada
pembahasan APBD perubahan Tahun 2012.
Ketua DPRD Manokwari Yosias Saroy kepada sejumlah media mengatakan selama ini pengelolaan dan pertanggungjawaban dana terkesan kurang tepat. Bahkan, penggunaan dana milyaran rupiah itu tidak transparan.
“DPRD tidak akan setujui biar Perseman mau mendahului atau apa. Kami dengar gaji sudah bayar, dan ini dana dari mana. Kami tegaskan tidak akan setujui anggaran Perseman. Jadi jangan berharap ada persetujuan satu pun dari Dewan,” tuturnya seperti yang dilansir Radar Sorong (JPNN Group), Sabtu (1/2).
Yosias menegaskan sasaran APBD adalah, program pembangunan yang menyentuh kepada masyarakat. Perseman sebagai klub harus mampu mencari sumber-sumber dana untuk pembiayaan klub. APBD ini uang rakyat dan harus dipertanggungjawabkan.
Sementara Wakil Ketua DPRD Dedy May mengatakan warga sangat antusias terhadap sepak bola. Sehingga hal ini menjadi sebuah posisi tawar. Untuk itu, manajemen Perseman memanfaatkan ini sebagai asset. “Manajemen sepak bola jangan seperti manajemen tukang bakso,” tuturnya.
Ketua DPRD Manokwari Yosias Saroy kepada sejumlah media mengatakan selama ini pengelolaan dan pertanggungjawaban dana terkesan kurang tepat. Bahkan, penggunaan dana milyaran rupiah itu tidak transparan.
“DPRD tidak akan setujui biar Perseman mau mendahului atau apa. Kami dengar gaji sudah bayar, dan ini dana dari mana. Kami tegaskan tidak akan setujui anggaran Perseman. Jadi jangan berharap ada persetujuan satu pun dari Dewan,” tuturnya seperti yang dilansir Radar Sorong (JPNN Group), Sabtu (1/2).
Yosias menegaskan sasaran APBD adalah, program pembangunan yang menyentuh kepada masyarakat. Perseman sebagai klub harus mampu mencari sumber-sumber dana untuk pembiayaan klub. APBD ini uang rakyat dan harus dipertanggungjawabkan.
Sementara Wakil Ketua DPRD Dedy May mengatakan warga sangat antusias terhadap sepak bola. Sehingga hal ini menjadi sebuah posisi tawar. Untuk itu, manajemen Perseman memanfaatkan ini sebagai asset. “Manajemen sepak bola jangan seperti manajemen tukang bakso,” tuturnya.
Post a Comment