Header Ads

Sosok Agus Sutyono Pelatih Persepar Palangkaraya

 Agus Sutyono, Pelatih kepala Persepar (foto:IPL)

Saya Bangga Bisa Bersaing dengan  Dua Pelatih Asing

Berbagai kesulitan menghadang Persepar Palangkaraya ketika hendak berangkat ke Bandung. Mereka harus menjalani Babak Final Divisi Utama 2011-2012 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung. Apalagi, tim yang bertarung di babak final ini adalah tim juara. Mereka masing-masing juara di grupnya.

Sebagai juara Grup 2 Persepar memang harus bertanding. Akhirnya dengan kemampuan minimal dan serba keterbatasan, tim berjuluk Laskar Isen Mulang ini merengkuh juara Divisi Utama 2011-2012. Piala bergengsi pun diraih klub ini. Tak hanya itu, salah satu pemainnya, George Oyedepo Oyeboge, juga mendapatkan gelar Pemain Terbaik.

Di balik itu semua, Pelatih Agus Sutyono punya peran besar membawa timnya mengarungi kompetisi kasta kedua ini. Namun dengan segala keterbatasan dan kekurangan, pelatih asli Blitar ini mampu mengelola timnya menjadi tim juara.

Salah satu masalah yang dihadapi tim ini adalah persoalan finansial. Tak heran bila Agus membawa tim asuhannya dengan sangat minim, yakni 19 pemain saja. Bayangkan dengan rivalnya  juara Grup 3 Perseman Manokwari. Tim berjuluk Hino Cofu ini membawa pasukan sebanyak 27 pemain. Sedangkan Pro Duta FC membawa 20 pemainnya.

Bagaimana liku-liku Agus Sutyono membawa timnya menjadi juara Divisi Utama 2011-2012, berikut ini wawancara dalam berbagai kesempatan selama mengikuti Babak Final Divisi Utama di Bandung :

Selamat, tim Anda juara

Ya, syukur alhamdulillah kami bisa menjadi juara. Sebelumnya memang kita hanya menargetkan hasil seri saja karena kita meraih poin penuh saat menghadapi Perseman. Dengan hasil seri saja sudah juara.

Anda membawa tim dalam jumlah minimal, mengapa?

Seperti diketahui, kami pun  menghadapi masalah finansial. Bahkan sebelumnya anak-anak sempat ada pikiran berangkat atau tidak ke Bandung. Namun saya yakin tim yang saya bawa ini adalah tim terbaik. Dan mereka telah membuktikannya. Saya kira gaji di tim ini lebih kecil kok daripada di Pro Duta FC.  

Bagaimana Anda meyakinkan para pemain?

Saya mencoba meyakinkan bahwa mereka adalah tim terbaik. Apalagi ini adalah momen spesial karena kita berhadapan dengan tim-tim juara grup. Akhirnya mereka mau juga. Anak-anak lantas bertekad untuk meraih prestasi di Bandung.

Perasaan Anda setelah Persepar juara Divisi Utama?

Tentu bangga dan senang. Saya bangga karena saya sebagai pelatih lokal mampu mengalahkan dua pelatih Asing. (Pro Duta FC dilatih oleh Roberto Bianchi dan Perseman Manokwari dilatih oleh John Castro). Ini yang membuat saya senang.

Soal masa depan Anda?

Saya belum tahu. Mungkin nanti ada pembicaraan lagi dengan manajemen. Tapi yang jelas saya masih satu musim di sini. Sebelumnya saya pernah menangani beberapa tim, seperti PS Tarakan dan Persegi Gianyar.

(Agus Sutyono adalah pelatih kelahiran Bendogerit, Blitar. Ia juga pernah menukangi PSBI Blitar beberapa tahun lalu. Pelatih kelahiran 15 Agustus 1964 memang tak banyak tingkah bila mendampingi timnya di pinggir lapangan)

Harapan Anda untuk musim mendatang?

Saya ingin agar di kompetisi mendatang bisa bersatu untuk kemajuan sepakbola kita. Selain itu, azas fairplay harus tetap dijunjung tinggi. Sudah tidak zamannya lagi kalau tim tamu main di kandang lawan selalu kalah. Kalau kalah ya kalah, kalau menang ya menang. Dengan demikian, pemain juga diharapkan makin berkualitas. Itu saja.

Ada rencana pulang ke Blitar usai kompetisi ini?

Ya, memang ada rencana ke Blitar, pulang kampung sebentar. Tapi nanti menunggu usai kepulangan tim ke Palangkaraya dulu. Mungkin di sana masih ada acara-acara lagi setelah kemenangan ini. (RD/du)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.