Header Ads

Lukas Latuperissa: Aksi Menawan Sang Kapitan

Target Perseman Manokwari memperbaiki posisi di klasemen sementara grup 5 Divisi Utama Liga Indonesia 2014 terwujud. Setelah beberapa pekan menghuni dasar klasemen, kini Samba Papua-julukan Perseman melejit ke urutan tiga. Ini setelah pada laga matchday kelima di Stadion Wilis kemarin (6/5) membekap PSIM Jogjakarta 2-1 (1-0).

Kapten Perseman Manokwari Lukas Latuperissa layak menyandang predikat man of the match dalam laga itu. Sepanjang pertandingan, Lukas bermain impresif hingga berhasil menyumbangkan satu gol dan sebuah assist. Pemain bernomor punggung 8 ini juga memanjakan striker Perseman lewat umpan-umpan terukurnya yang memaksa kiper PSIM Oni Kurniawan bekerja keras.

Gol pertama Perseman tercipta pada menit 45 lewat titik putih, menyusul pelanggaran pemain belakang PSIM Andri Wirawan terhadap Jhon Pattikawa (Jopa) di kotak terlarang. Saat itu pula Laskar Mataram-julukan PSIM Jogjakarta-harus bermain dengan 10 orang karena Andri diusir keluar lapangan akibat mengantongi kartu kuning kedua.

Hadiah penalti yang diberikan wasit asal Malang Heru Santoso berhasil diesekusi dengan baik oleh Lukas. Skor 1-0 untuk Perseman Manokwari bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, Lukas dkk tetap bermain menekan. Anak asuh Wanderley Junior itu pun beberapa kali mengancam gawang PSIM. Salah satunya, heading Marthen Ayomi di menit 60. Sayang, berhasil ditepis kiper PSIM Oni Kurniawan. Beberapa menit kemudian, Marthen nyaris saja mencetak gol. Namun, tendangan keras kaki kanannya masih bisa ditepis Oni.

Gol tambahkan yang diharapkan Perseman pun akhirnya tercipta di menit 66. Berawal dari serangan di sektor kiri pertahanan PSIM, Lukas mengirim umpan ke

Refelino Imbiri. Kali ini bola hasil tendangan gelandang Perseman itu tak mampu dihadang kiper PSIM.
Pada menit 86, Laskar Mataram mampu memperkecil kedudukan menjadi 1-2 melalui tendangan bebas mendatar Tulus Saptianto yang gagal ditepis kiper Perseman Caitus Ohoilulin. Gol itu memacu PSIM untuk menyamakan skor di sisa laga. Namun, hingga peluit panjang dibunyikan wasit, mereka gagal mencetak gol tambahan.

Kendati timnya menang, coach Wanderley Junior merasa belum puas. Pelatih asal Brazil ini menilai permainan Lukas dkk pada laga kontra PSIM Jogjakarta itu belum maksimal. Pun, pasukannya dianggap kurang bisa bermain lepas meski performanya jauh lebih baik ketimbang tim lawan. ‘’Kita punya pemain seharusnya bisa lebih baik dari hari ini (kemarin, Red),’’ ungkap pria 49 tahun itu.

Mantan arsitek Thailand Chaingrai United itu juga menilai finishing touch anak didiknya masih perlu dipoles lagi. Itu terlihat dari banyaknya peluang yang gagal dikonversi menjadi gol. Beberapa kekurangan tersebut akan menjadi catatan penting untuk menyongsong laga selanjutnya melawan MPFC Kota Madiun, Sabtu (10/5) mendatang. ‘’Kita lupakan hari ini (kemarin, Red). Saya akan perbaiki mereka (Lukas dkk, Red) agar bisa menang melawan MPFC,’’ imbuhnya.

Terpisah, pelatih PSIM Jogjakarta Seto Nurdiyantoro anak asuhnya bermain kurang greget. Menurutnya, permainan Topas Pamungkas dkk tidak lebih baik dari laga sebelumnya kontra MPFC. ‘’Pemain memang menurun, baik fisik maupun dari segi permainan. Mereka sepertinya juga kelelahan setelah bermain melawan MPFC,’’ tandas Kak Seto-panggilan akrab Seto Nurdiyantoro.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.