Penghargaan Tim Fair Play Awal Kebangkitan Perseman Manokwari
Hendrik Renjaan, CEO PERSEMAN Manokwari mewakili klubnya menerima penghargaan Tim Fair Play Divisi Utama. Foto : IPL/arif ariadi
Perseman Manokwari mendapatkan penghargaan sebagai Tim Fair Play Divisi
Utama 2011-2012. Penghargaan ini diberikan langsung oleh CEO PT Liga
Prima Indonesia Sportindo (LPIS) Widjajanto, Senin (30/7), di Kantor
LPIS di Jakarta.
Penghargaan ini diberikan kepada CEO Perseman Hendrik Renjaan yang
datang langsung untuk menerimanya. Perseman sendiri merupakan salah satu
dari tiga tim Divisi Utama yang lolos ke kasta tertinggi kompetisi
tanah air bersama Pro Duta FC dan Persepar Palangkaraya.
“Yang pasti ini momentum sebagai titik awal bagi kami untuk
mengembalikan kejayaan Perseman seperti era tahun 1980-an,” ungkap CEO
Perseman Hendrik Renjaan. Di tahun 1980-an, beberapa pemain Perseman
memang menjadi langganan tim nasional. Di antaranya adalah Adolf Kabo
yang bermain di klub berjuluk Hino Cofu sejak 1983-1988 dan Jonas Sawor
yang bermain untuk Perseman tahun 1985-1988.
Menurut Hendrik, penghargaan ini juga merupakan angin segar bagi timnya
yang sudah menjadi juara Grup 3 Divisi Utama 2011-2012. Ia berharap
timnya bisa lebih maksimal lagi dalam melakoni kompetisi yang lebih
ketat dan keras di musim mendatang.
Sebenarnya, selain penghargaan sebagai tim fair plat di Divisi Utama,
masih ada penghargaan lainnya yang telah diterima klub ini. Sebelumnya,
salah satu pemainnya, Abel Cielo mendapatkan penghargaan sebagai
pencetak gol terbanyak di Divisi Utama 2011-2012.
Abel Cielo mendapatkan Golden Boot (sepatu emas) sebagai top
skorer dengan 11 gol. Ia mendapatkan penghargaan ini pada Selasa (10/7)
lalu dan diserahkan langsung oleh CEO LPIS Widjajanto.
Menurut pemain yang bertinggi 185 cm ini, menjadi top skorer memang
impiannya. Namun ia lebih mengutamakan kepentingan timnya kala
bertanding. “Jujur, top skorer sudah jadi impian saya sejak bermain di
Perseman tapi itu saya jalani sambil lalu saja saat memperkuat tim,”
jelas pria kelahiran Monrovia, Liberia, 28 September 1988 ini.(RD/du)
Post a Comment