Laga Ujicoba Perseman Berakhir Ricuh
Perseman Mankwari news — Laga ujicoba Perseman vs PS Putra Amban, yang berlangsung, Sabtu (1/10) lalu berakhir ricuh. Kedua kesebelasan terlibat saling dorong di tengah lapangan. Hal itu disebabkan karena kurang sportifnya pertandingan yang dipertontonkan kedua kesebelasan dalam laga ujicoba itu.
Pantauan wartawan Koran ini di Stadion Sanggeng Manokwari, awalnya pertandingan di babak pertama berjalan cukup lancar. Namun pada babak kedua, setelah Perseman merobek jaring PS Amban, irama permainan pun meningkat dengan saling serang antar dua kesebelasan. Tak hanya permainan tm, irama permainan menjurus kasar pun mulai dipertontonkan.
Pada menit ke 55 babak kedua, salah satu pemain sayap dari PS Putra Amban, mengiring bola di bibir lapangan. Saat bersamaan, datang Marthines Cesar (25), pemain asing Perseman yang direkrut dari Paraguay. Keduanya lalu terlibat dalam perebutan bola sehingga mengakibatkan Marthines mengalami cedera patah di bagian kaki kanannya yang cukup serius.
Kejadian ini spontan mengundang aksi protes sejumlah pemain dan official Perseman. Beberapa diantaranya sempat masuk ke dalam lapangan untuk meminta pertanggung jawaban pemain yang diangap sengaja menekel Mathines dengan keras. Kericuhan pun tak terhindarkan saat sejumlah penonton juga ikut masuk ke dalam lapangan.
Aksi bertengkar dan saling dorong terjadi selama hampir sepuluh menit. Sejumlah penonton yang berada di tribun stadion pun sempat berlarian untuk menyelamatkan diri. Sementara, situasi dalam lapangan sendiri masih memanas antara kedua kubu.
Situasi mulai redah saat kedua tim berhasil dilerai. Marthines lalu dievakuasi ke rumah sakit TNI AL dengan sebuah mobil. Tim Perseman yang ditukangi pelatih asal Chili, Juan Castro lalu mengambil tempat di bagian sebelah barat stadion, sementara, lawannya berada di posisi yang berlawanan. Tak berapa lama, kedua tim akhirnya meninggalkan stadion usai keputusan bersama tidak melanjutkan pertandingan. Pelatih Putra Amban, Eli Ergor mengatakan, sebenarnya sebagai tuan rumah, Perseman seharusnya menyiapkan wasit, seperti yang dikeluhkan saat pertandingan tadi.
“Saat pertandingan sebelumnya, kami menang dengan skor 2-0. kami kan tim tamu jadi seharusnya mereka yang menyiapkan aparat pertandingan,” jelasnya kepada wartawan.
Ia menilai akibat kekalahan yang diderita saat pertemuan pertama di lapangan amban, permainan Perseman mulai terbawa emosi di babak kedua yang berujung pada kericuhan yang terjadi.
Ketua tim seleksi Perseman, Aristoteles Wamafma menyayangkan kejadian yang dialami pemainnya. Padahal, ajang tersebut hanya sebagai pemanasan jelang bergulirnya kompetisi Divisi Utama, Oktober mendatang.
“Kita bermain sportif, tapi kericuhan ini menyebabkan pertandingan dihentikan setelah salah satu pemain kami dicederai,” terangnya.
Berbeda, Edison Baransano, salah satu pemerhati Perseman mengatakan, Perseman saat ini tengah dilanda dualisme kepemimpinan. Selain itu, pembentukan tim perseman musim ini tidak melibatkan semua unsure, termasuk semua pihak yang berkompoten.
“Seleksi yang dilakukan tidak melibatkan semua pihak. Banyak pemain muda berbakat yang tidak diambil pelatih dan ini sangat disayangkan,” ujarnya.
Kericuhan, lanjutnya, merupakan bukti belum solidnya tim Perseman yang dibentuk. Pasalnya, Perseman merupakan salah satu tim di Papua Barat yang merupakan milik warga Manokwari.
Post a Comment