Hadapi Putaran II, PSIM Waspadai Empat Tim
PSIM Yogyakarta terus mewaspadai kebangkitan empat tim yang
berada di grup II pada Liga Ti-Phone 2010/2011.
Keempat tim yakni, Mitra Kukar, Perseman Manokwari, Persiram
Raja Ampat, dan Persik Kediri. Keempat tim itu dinilai bakal jadi batu
sandungan yang berat bagi Laskar Mataram untuk lolos ke babak delapan besar.
“Kami waspadai keempatnya. Apalagi raihan poin yang kami
miliki dengan keempat tim itu cukup ketat. Sekali tergelincir maka akan cukup
berat bagi kami,” kata Direktur Operasional PSIM, Hans Poerwanto di Kota Jogja,
Jumat (11/2).
Pengusaha asal Kota Jogja itu mengakui, di akhir putaran
pertama, PSIM memang berada di posisi runner up klasemen sementara wilayah
tengah.
Laskar Mataram hanya terpaut dua poin dari Mitra Kukar,
sedangkan di belakang PSIM terdapat Perseman Manokwari yang memiliki poin sama,
Persiram Raja Ampat di posisi keempat dengan 20 poin. Adapun, Persik Kediri
berada di posisi keenam dengan 19 poin, di bawah Gresik United di posisi
kelima.
Untuk mengamankan posisi PSIM di papan atas klasemen,
sekaligus memuluskan diri lolos di babak delapan besar, dua laga awal
dikandang, yakni menjamu Perseman Manokwari dan Persiram Raja Ampat harus
dimaksimalkan. Di dua laga awal putaran kedua itu, Hans mengakui manajemen PSIM
memang mentargetkan mampu meraih poin penuh.
“Tidak ada kata lain, semua laga kandang harus sapu bersih.
Kami mendapatkan jatah enam kali laga dan bakal kami maksimalkan. Selain itu
kami juga bakal mencoba meraih poin penuh di beberapa laga tandang,” ungkap
Hans.
Namun keinginan dari manajemen PSIM itu kemungkinan bakal
menemui kendala. Pasalnya, jadwal yang dimiliki PSIM sangat padat. Usai
Februari, ancaman kelelahan bakal menghinggapi PSIM.
“Kami sadar jadwal yang ada memang sangat padat. Dan ini
harus jadi perhatian khusus untuk jajaran pelatih untuk mempersiapkan tim
dengan semaksimal mungkin,” tegas Hans.
PSIM sendiri bakal memulai latihan, Senin (14/2). Di latihan
perdana, justru Laskar Mataram, julukan PSIM akan mengalami kendala, menyusul
digunakannya Stadion Mandala Krida untuk gelaran Pekan Olahraga Wartawan Daerah
(Porwada) I DIY.
“Soal masalah itu, mungkin pagi latihan di lapangan,
sementara sore akan latihan fitnes. Dan memang di awal latihan pelatih akan
lebih fokus pada penjagaan fisik, karena kami tidak memiliki banyak waktu untuk
persiapan,” pungkas Hans.
(harian jogja/jumali)
Post a Comment