IPL – Pertahankan Anggota Kompetisi
Sebelumnya,PT Liga Indonesia selaku operator ISL mengklaim ada
sejumlah klub yang ingin bergabung,seperti Semen Padang (SP), Persiba
Bantul,dan Persijap Jepara. Kehilangan tiga klub itu diperkirakan bakal
menenggelamkan kualitas IPL,apalagi SP adalah klub elite yang menyandang
gelar juara IPL musim lalu. Karena itu,sejumlah manajemen klub IPL
menuntut PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) harus melakukan segala
cara agar kontestan IPL tidak berkurang saat menjalani musim 2012/2013.
Jika sampai berkurang,maka bakal sulit mencari klub pengganti yang
sepadan seperti ketiga klub tersebut. “Memang,hingga sekarang belum ada
kepastian klub-klub itu serius pindah ke kompetisi lain.Yang pasti,PT
LPIS harus cepat mengambil langkah antisipasi untuk melindungi klub
peserta kompetisi IPL,” sebut Manajer Persema Malang Asmuri. Jika sampai
ada anggota IPL yang menyeberang ke kompetisi lain,maka bakal berimbas
tidak bagus.
Asmuri menilai klubklub IPL bakal meragukan kemampuan PT LPIS dalam
menjaga soliditas di tubuh IPL. Selain itu,kepercayaan klub kepada
operator liga juga bakal tereduksi. Di Jawa Timur,tiga klub yang
tergabung di IPL tergolong masih loyal hingga saat ini. Mereka adalah
Persema Malang,Persibo Bojonegoro,dan Arema FC.Paling tidak belum ada
rencana berganti kompetisi walau dalam semusim terakhir Persema dan
Persibo dilanda krisis keuangan hebat karena dana dari konsorsium belum
kunjung cair.
“Jujur harus diakui antara IPL dan ISL sekarang saling beradu
pengaruh. Dukungan klub menjadi kekuatan bagi operator liga.Klub sudah
selayaknya menjadi aset bagi operator liga yang keberadaannya harus
dilindungi.Apa pun caranya,”sebut mantan anggota dewan di Kota Malang
tersebut. Pendapat senada dilontarkan kubu Persibo Bojonegoro yang
memilih tetap setia ke kompetisi IPL.
Menurut Manajer Persibo Nur Yahya,saatnya PT LPIS menambah jumlah
kontestan di IPL,bukan malah menguranginya dengan membiarkan klub ikut
kompetisi lain. “Idealnya kompetisi musim depan jumlah anggotanya sudah
pas karena musim kemarin masih kurang.Jadi,sudah jelas PT LPIS tidak
boleh membiarkan ada klub yang pindah ke kompetisi lain dengan alasan
apa pun.Itu akan berbahaya untuk kualitas kompetisi,”ujarnya.
Persoalannya,Yahya cemas tidak ada operator liga yang mempunyai
kekuatan untuk menahan klub agar tak pindah ke kompetisi lain.Bahkan,
ancaman sanksi saja tidak akan membuat klub takut. Fakta itulah yang
membuat operator liga kesulitan menahan klub agar tidak menyeberang ke
kompetisi lain. “Persoalannya tidak mudah. Sekarang ini semua klub bebas
menentukan langkahnya sendirisendiri tanpa takut ada ancaman dari induk
olahraga yang resmi sekalipun.Jadi,PT LPIS dituntut mempunyai langkah
atau strategi untuk menahan klub keluar dari IPL,”sebut Yahya.
Dalam sejarahnya,Persema dan Persibo adalah dua klub yang menjadi
aset penting bagi IPL yang dulunya berlabel Liga Primer Indonesia
(LPI).Persibo dan Persema adalah dua klub yang diprotes kubu ISL sebagai
pihak yang menerima sanksi dan seharusnya tidak diperbolehkan berlaga
di kompetisi level tertinggi. Namun,PSSI rezim Djohar Arifin
menyelamatkan keduanya. (kukuh setyawan)
Post a Comment